Burung-Burung Langka Indonesia
Istilah
burung, sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dia lah hewan yang hampir
seluruh tubuhnya berbulu memipih seperti kipas, memiliki sepasang sayap,
berdiri di atas dua kaki dengan masing-masing kakinya memiliki empat buah jari,
serta mulutnya berbentuk paruh.
Kita
patut bersyukur bahwa hingga kini kita masih bisa mengetahui kelompok hewan
yang satu ini, kita masih dapat melihat keindahan tubuhnya dengan bulunya yang
berwarna warni serta ukurannya yang bermacam-macam. Begitu pula dengan
keindahan suaranya yang senantiasa mengiringi terbitnya mentari pagi yang
seakan-akan turut menyambut hari yang penuh dengan harapan.
Jika
kita perhatikan, kelompok hewan jenis burung ini, memiliki keunikan jika
dibandingkan dengan jenis-jenis hewan lain yang kita kenal saat ini. Burung
merupakan salah satu jenis hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan
mengeraminya hingga menetas. Berbeda dengan hewan-hewan bertelur lainnya yang
ketika usai bertelur, telur-telur tersebut ditinggalkan untuk menetas secara
alami tanpa dierami.
Untuk
mengetahui nama atau sebutan bagi jenis-jenis burung ini, tidaklah mudah.
Selain daerah persebaran hidupnya (habitat) yang sangat luas di muka bumi ini,
manusia yang menamai atau menyebutnya pun berbeda-beda di setiap daerah atau
tempat.
Sebagai
misal, seekor burung elang berjambul dengan warna bulu kecokelatan, ukurannya
sedikit lebih besar dari ayam jantan dewasa. Pada masyarakat yang biasa
menggunakan bahasa Inggris, burung tersebut dinamai Javan Hawk-Eagle, sedangkan
masyarakat di Indonesia pada umumnya mengenal burung elang itu dengan sebutan
burung Elang Jawa. Bahkan untuk kelompok masyarakat (suku bangsa) tertentu di
Indonesia memberikan istilah yang berbeda, seperti orang Sunda (Jawa Barat)
menyebut jenis burung itu dengan nama dadali.
Dengan mengamati ciri-ciri dan sifat-sifat fisik serta kebiasaan
hidupnya, diperkirakan bahwa di muka bumi ini, burung telah hadir sejak periode
Jura, era Mesozoikum, sekitar 190 juta hingga 135 juta tahun yang lalu. Pada periode
tersebut, diperkirakan hewan jenis burung telah hadir bersama dengan
hewan-hewan reptil purba seperti dinosaurus herbivora Diplodocus, yaitu jenis
burung purba Archeoptheryx.
Dari fosil yang ditemukan, Archeoptheryx diperkirakan sebagai
kerabat terdekat dari nenek moyang burung dan memperlihatkan bagaimana burung
ini ber-evolusi. Berdasarkan ciri-cirinya, tengkorak Archeoptheryx sangat mirip
dengan tengkorak beberapa dinosaurus kecil lainnya, seperti Ornitholestes,
tetapi ia memiliki sepasang sayap. Archeoptheryx diduga tidak dapat terbang,
karena ia tidak memiliki lunas pada tulang dadanya, yaitu perpanjangan tulang
yang rata dan lebar pada tulang dada burung jaman sekarang tempat menempelnya
otot-otot untuk terbang.
Jika kita mengungkap sejarah perkembangan daratan di Indonesia,
sedikit banyak kita akan mengetahui bagaimana makhluk hidup (hewan dan
tumbuhan), khususnya burung, tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kepulauan
Indonesia yang kita kenal sekarang, pada awalnya hanyalah sebuah dasar samudera
yang sangat luas, yang dalam sejarah geologi dikenal sebagai Samudera
Pantalesa. Karena proses pergerakan kulit bumi akibat tenaga endogenik, maka
pada jaman Paleosen (sekitar 65 juta hingga 54 juta tahun yang lalu) periode
Tersier Masa Kenozoikum, barulah beberapa pulau di wilayah Indonesia sekarang,
terbentuk. Sejak itulah kehidupan di kepulauan tersebut dimulai.
Apabila kita rinci secara detail, banyak sekali jenis burung
endemik Indonesia yang telah diketahui, khususnya oleh para ahli zoologi.
Terdapat kurang lebih sekitar 1.500 spesies burung yang ditemukan di Indonesia
dengan berbagai ciri, sifat, dan keindahannya yang beranekaragam.
Berdasarkan data dan informasi dari IUCN, dari jumlah tersebut,
cukup banyak spesies burung di Indonesia yang saat ini mengalami nasib yang
kurang beruntung. Beberapa di antaranya terdaftar dalam kategori kritis atau
terancam punah (Critically endangered: CR), bahkan ada yang tergolong sangat
terancam punah (Endangered: EN).
Beberapa jenis burung di Indonesia yang saat ini berada dalam
kategori sangat terancam punah (Endangered) antara lain mencakup
spesies-spesies berikut:
- Anis Bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis).
- Celepuk Siau (Otus siaoensis); sejenis Burung Hantu.
- Cikalang Christmas (Fregata andrewsi).
- Dara Laut China (Sterna bernsteini).
- Elang Jawa (Spizaetus bartelsi).
- Gagak Banggai (Corvus unicolor).
- Ibis Karau (Pseudibis davisoni).
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi).
- Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni).
- Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea).
- Kehicap Boano (Monarcha boanensis).
- Merpati Hutan Perak (Columba argentina).
- Perkici Buru (Charmosyna toxopei).
- Punai Timor (Treron psittaceus).
- Seriwang Sangihen (Eutrichomyias rowleyi).
- Sikatan Aceh (Cyornis ruckii).
- Trulek Jawa (Vanellus macropterus).
- Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis).
Kenyataan seperti ini pada umumnya diakibatkan oleh desakan
jumlah populasi manusia yang semakin hari semakin meningkat. Kebutuhan manusia
akan lahan untuk tempat tinggal, bercocok tanam, kebutuhan akan berbagai
sumberdaya alam dan mineral, serta kebiasaan manusia untuk berburu hewan liar,
baik untuk tujuan dipelihara, diperdagangkan, maupun dikonsumsi, telah
berdampak buruk terhadap keberadaan burung-burung ini.
Pembukaan lahan-lahan hutan baik untuk pemenuhan kebutuhan
sumberdaya alam maupun untuk bercocok tanam semakin mempersempit ruang tempat
hidup bebas (habitat) burung-burung tersebut. Sementara itu, perburuan yang
tidak terkendali telah mengakibatkan beberapa spesies burung ini semakin
menyusut jumlahnya di alam liar.
Namun demikian, faktor tindakan manusia ini tidak 100 % menjadi
penyebab berkurangnya atau kepunahan beberapa spesies burung tersebut. Faktor
lain, seperti perubahan iklim secara global, jumlah populasi predator
(pemangsa), serta peristiwa-peristiwa bencana alam lainnya turut berpengaruh,
meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Sumber: Anang Saepuloh. 2010. Burung-burung Langka Indonesia. Bekasi: Nusa Agung
1 komentar:
Kini pasang taruhan online semakin mudah dan aman, tanpa rekening anda sudah bisa ikut pasang taruhan secara online disitus Bolavita !
Canggihnya teknologi masa kini membuat kemudahan bertransaksi semakin bervariatif, Bolavita kini menyediakan taruhan judi online tanpa rekening, Bolavita menyediakan layanan taruhan online :
» Judi Online Ovo
» Judi Online Gopay
» Judi Online Pulsa
» Judi Online Linkaja
★ Bonus 100% (bila anda 8x menang secara beruntun)
★ Bonus Cashback Mingguan Hingga 10%
★ Bonus Deposit Pertama 10%
★ Bonus Referral 7% + 2% Seumur hidup
Tersedia Taruhan Online Sabung Ayam, Casino Live seperti Dadu, Roulette, Blackjack, Dragon Tiger, Baccarat (PlayerBanker), Bola, Tembak Ikan, Slot, Tangkas, Poker Dan masih banyak lainnya.
Pendaftaran Klik Link : http://159.89.197.59/register/
Kontak Resmi Kami Klik Link : https://linktr.ee/bola.vita
Posting Komentar